Rabu, 20 April 2016

SLIDE PLB Pert.1-7. ( 20 April 2016)

SLIDE ISBD Pert.1-7 (20 April 16)

SLIDE PSIKOLOGI SOSIAL 1 Pert.1-7

download wordnya disni. TUGAS EJAAN

TUGAS EJAAN

SOAL EJAAN

1. Pemakaian tanda baca yang benar terdapat pada kalimat....
A. Sahlan, mengucapkan terima kasih atas bantuan Putut.
B. Semua peserta yang tidak membawa kartu peserta, harus melaporkan diri kepada panitia.
C. F. Ratulangi tinggal di Jalan Mawar 5, Pati, Jawa Tengah.
D. Ia harus pulang sekarang, karena sakit.
E. Sahabat saya Amin tinggal di Manokwari.

2. Kesalahan penulisan huruf besar terdapat dalam kalimat....
A. Ibu membeli pisang Ambon di pasar.
B. Bibiku sikapnya kebelanda-belandaan.
C. Pekerjaan itu dapat Anda lakukan setiap saat.
D. Kapal itu berlayar menyeberang Selat Sunda.
E. Apakah Saudara membaca harian Kompas?

3. Penulisan kata serapan yang betul terdapat pada kalimat....
A. Sikap obyektivitasnya sangat diperlukan di dalam menangani kasus ini.
B. Perlu dilakukan upaya kongkret untuk menangani krisis ini.
C. Diagnosa terhadap pasien selalu dilakukan dengan cermat.
D. Hal itu sudah dilakukan secara sistematis dalam makalahnya.
E. Perusahaan itu mengutamakan efektifitas kerja.

4. Pemakaian huruf miring atau garis bawah dibenarkan, kecuali untuk....
A. Nama orang atau nama instansi atau nama lembaga.
B. Menegaskan bagian kata,kata, atau kelompok kata.
C. Menuliskan ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
D. Menuliskan kata nama-nama ilmiah.
E. Menuliskan nama buku dan majalah yang dikutip dalam karangan.

5. Penulisan kata serapan yang tepat terdapat dalam kalimat....
A. Akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh panitia.
B. Mereka sedang mendiskripsikan terjadinya peristiwa.
C. Makanan itu menggunakan sakharin.
D. Tenaga yang dihasilkan diperoleh secara hidrolis.
E. Setiap pekerja mendapat kondite dari atasannya.

6. Penulisan gabungan kata yang benar terdapat dalam kalimat....
A. Permasalahan tuna wisma itu harus segera ditangani.
B. Perkelahian antar pelajar sering terjadi di kota besar.
C. Pak Karim Hasan menjadi duta besar di Swedia.
D. Progran Keluarga Berencana menekankan terbentuknya catur warga.
E. Kegiatan ekstra kurikuler dapat meningkatkan potensi siswa.

7. Penulisan huruf kapital yang betul terdapat dalam kalimat...
A. Semua saudaranya tinggal di Kampung, kecuali saudara Hamid.
B. Menurut statistik, bahasa daerah yang paling banyak pemakainya adalah Bahasa Jawa.
C. Anak itu memanggil ”Bu,Bu di mana Ibu?”.
D. Antara pulau Jawa dan pulau Madura terletak Selat Madura.
E. Tahun ini banyak orang kampung saya yang naik Haji.



8. Penulisan yang benar terdapat pada kata berikut....
A. hakikat, izin, konkret
B. apotik, sistem, analisa
C. juang, metode, nasehat
D. khotbah, karir, kaidah
E. varietas, teoritis, rizki

9. Kalimat yang menggunakan tanda baca yang benar adalah....
A. Studi ilmu sosial di luar negeri; tidak banyak berbeda dengan ekspor kayu dari Indonesia.
B. Dicari segera; Kepala Pabrik, Kepala Gudang, dan Kepala Administrasi.
C. Artikel tersebut terdapat dalam majalah GAUNG No. 123 tahun 1925: Hlm. 12 – 14.
D. Setelah memukul gong, Kepala Negara lalu bertepuk tangan.
E. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dianggap sama sulitnya dengan mata pelajaran matematika dan fisika.

10. Kalimat yang mengandung kesalahan dalam penulisan huruf adalah....
A. Siapakah gubernur yang baru dilantik?
B. B. Kemarin Brigadir Jendral Abimanyu dilantik menjadi mayor jendral.
C. Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
D. Gubernur Irian Jaya baru saja menghadap Presiden.
E. Surat Saudara sudah saya terima.

11. Pemakaian tanda baca yang betul terdapat pada kalimat-kalimat di bawah ini, kecuali...
A. Perjalanan mereka memerlukan waktu 2. 35. 30 jam.
B. Surat biasa, surat kilat, ataupun, surat khusus memerlukan perangko.
C. Pasangan baru yang menempati rumah mewah itu memerlukan perabot rumah tangga seperti kursi, meja, dan almari.
D. Ayah menyelesaikan pekerjaannnya di kamar kerja; sedangkan saya dan adik mengerjakan tugas sekolah di ruang tamu.
E. Persamaan kedua proses ini ( perbedaannya dibicarakan di dalam Bab ke-II) perlu diungkapkan di bawah ini.

12. Penulisan kata bilangan yang benar terdapat pada kalimat....
A. 15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
B. Kami memerlukan 10 ( sepuluh ) buah bus pegawai.
C. Untuk keperluan itu kami harus menyiapkan uang 1.000-an.
D. Dua ratus lima puluh orang tamu diundang dalam pertemuan itu.
E. Anna menonton drama itu sampai
F. tiga kali.

13. Penulisan unsur serapan berikut benar, kecuali ....
A. manajemen
B. standardisasi
C. frekuensi
D. ekuivalen
E. sistimatis

14. Penulisan gabungan kata berikut benar, kecuali ....
A. tunawicara
B. non-aktif
C. swalayan
D. prasejarah
E. se-Indonesia


15. Bang Komar sering disebut pahlawan;
ia sendiri tidak tahu sebabnya.
Kata pahlawan pada kalimat di atas seharusnya....
A. dimulai dengan huruf kapital
B. diapit dua tanda petik
C. dalam tanda kurung
D. ditulis dengan huruf miring
E. digarisbawahi

16. Penulisan gabungan kata secara benar tampak dalam....
A. pertanggung jawaban
B. pascasarjana
C. tandatangan
D. terimakasih
E. tanggungjawab

17. Huruf besar seharusnya dipakai pada kata atau frase yang dicetak miring dalam....
A. menjadi sebuah republik
B. beberapa badan hukum
C. kerja sama antara pemerintah dan rakyat
D. pengesahan rancangan undang-undang kepegawaian
E. menurut undang-undang yang berlaku

18. Penulisan yang tidak tepat terdapat dalam....
A. aklamasi
B. aeronautika
C. khromosom
D. fiksi
E. apoteker

19. Penulisan kata berikut betul, kecuali....
A. teoretis
B. kuitansi
C. jadual
D. kualitas
E. insaf

20. Penulisan kata-kata serapan berikut tidak sesuai dengan Pedoman EYD, kecuali ....
A. ijin, fotokopi, konggres
B. daftar, hadir, diproklamirkan
C. daftar, hadir, diproklamasikan
D. jaman, kwalitet, import
E. componen, lasser, sekedar

21. Penulisan kata-kata berikut benar sesuai dengan EYD....
(1) anti karat
(2) pascapanen
(3) meng-Indonesiakan
(4) antarsiswa

22. Penggunaan tanda penghubung (-) yang tepat terdapat dalam kalimat....
(1) Ani menduduki peringkat ke-12.
(2) Bulan ini akan diadakan musyawarah gubernur se-Indonesia.
(3) Ia harus segera memperpanjang KTP-nya.
(4) Para siswa berkejar-kejaran di halaman.
23. Penulisan kata berpasangan di bawah ini yang mengikuti EYD adalah....
(1) aktivitas-produktivitas
(2) sintesa-diagnosa
(3) hipotesis-analisis
(4) kualitas-jadual

24. Penulisan kata serapan yang betul terdapat pada kalimat....
(1) Tim SAR berhasil mengevakuasi serpihan bangkai pesawat itu.
(2) Kami telah mengkonfirmasikan kepastian kedatangan mereka.
(3) Banyak klien yang sedang ditanganinya berasal dari mancanegara.
(4) Menteri soasial telah mengkoordinasi pengiriman bantuan ke Irja.

25. Kata bercetak miring dengan makna meluas terdapat dalam kalimat....
(1) Di manakah Bapak bekerja?
(2) Ibu guru mengajar anak-anak menyanyi.
(3) Kalau saudara mau, silahkan datang nanti sore.
(4) Saudara saya hanya seorang.

26. Penulisan unsur serapan yang bercetak miring pada kalimat-kalimat berikut benar, kecuali....
A. Salinan STTB Anda harus dilegalisir agar sah.
B. Hak asasi manusia harus dijunjung tinggi.
C. Pasien yang datang itu berasal dari kalangan kurang mampu.
D. Reumatik neneknya akhir-akhir ini sering kambuh.
E. Hipotesis itu telah dapat dibuktikan kebenarannya.

27. Pola pembentukan kata nasionalis terdapat pula dalam....
A. aktris
B. humanis
C. spesialis
D. organis
E. sadis

28. Dalam “Perawatan Gigi Anak Perlu Dilakukan Sedini Mungkin”, dokter itu menerangkan cara menggosok gigi yang benar.
Bagian yang ditulis di antara tanda petik (“....”) dalam kalimat di atas merupakan....
A. judul buku
B. judul majalah
C. judul kutipan
D. judul artikel
E. judul diskusi

29. Penulisan sapaan yang benar menurut EYD terlihat pada penulisan kalimat....
A. “Tunggu sebentar, silakan duduk dulu, pak!”.
B. “O, jadi Aminah itu sepupu saudara?”.
C. “Apakah keterangan Bapak dapat saya jadikan pegangan?”.
D. “Luar biasa! Anak ibu memang cerdas”.
E. “Kalau adik belum percaya, adik dapat melihat sendiri daftar nama di sebalik kertas ini!”.

30. Penggunaan tanda koma yang tepat terdapat pada kalimat....
A. Dia lupa akan janjinya, karena sibuk.
B. Anak itu berpendapat, bahwa soal itu tidak penting.
C. Anak itu malas, sehingga tidak naik kelas.
D. Saya tidak akan datang, kalau hari hujan.
E. Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

31. Kata-kata di bawah ini mengandung fonem serapan, kecuali....
A. syarat
B. aktif
C. ijazah
D. akhlak
E. harmonis

32. Penggunaan huruf kapital pada kalimat-kalimat berikut ini benar, kecuali....
A. Ia masih keturunan bangsawan yang bergelar Raden Mas.
B. Rumah saya berdekatan dengan rumah Haji Komar.
C. Rapat kerja itu dibuka oleh Gubernur Suryadi.
D. Anak muda itu ternyata adik Kopral Jono.
E. Saya pernah bertemu dengan Profesor Sumadi.

33. Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat....
A. Dana-dana inpres seluruhnya berjumlah Rp 5,3 triliun.
B. Rancangan APBN 1994/1995 tahun pertama repelita VI disahkan pemerintah.
C. Makalah ini berjudul “Pembangunan Ekonomi dalam PJPT I”.
D. Perjanjian GATT 94 akan mengurangi hambatan perdagangan dunia.
E. Sektor Perumahan memperoleh Anggaran sebesar Rp 5,7 triliun.

34. Salah satu penulisan tanda baca berikut benar, yaitu pada....
A. Kata Paman. “Jangan lengah. Perhatikan baik-baik!”.
B. Kata Paman: “Jangan lengah. Perhatikan baik-baik!”.
C. Kata Paman, “Jangan lengah. Perhatikan baik-baik!”.
D. Kata Paman, “Jangan lengah, Perhatikan baik-baik!”.
E. Kata Paman, “jangan lengah. Perhatikan baik-baik!”.

35. Susunan kata berikut masing-masing menggunakan huruf besar sesuai dengan EYD, kecuali....
A. Selamat Tahun Baru
B. Yang maha pengasih
C. Selat Lombok
D. Perdana Menteri
E. Semoga lekas sembuh

36. Kalimat-kalimat di bawah ini tidak baku, kecuali....
A. Anak itu tidak ada kemampuan.
B. Terbakarnya rumah itu karena kompor meledak.
C. Yang tidak berkepentingan di larang masuk.
D. Anak-anak itu berpukul-pukulan.
E. Di sekolah murid-murid dilarang tidak bole memakai sandal.

37. Angka 20 ¾ dapat ditulis sebagai berikut....
A. duapuluh tigaperempat
B. dua puluh tiga perempat
C. dua – puluh – tiga perempat
D. dua – puluh – tiga – perempat

E. dua puluh tiga per empat 

Selasa, 29 Maret 2016

Aborsi

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latinabortus) adalah berhentinyakehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematianjanin. Apabila janin lahir selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah kelahiran prematur.
Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:
  • Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami.
  • Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja. Termasuk di dalamnya adalah:
    • Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, kadang-kadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
    • Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.
    • Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "keguguran" biasanya digunakan untukspontaneous abortion, sementara "aborsi" digunakan untuk induced abortion.

Klasifikasi AbortusSunting

Beberapa tipikal abortus dapat diklasifikasikan sebagai berikut

Abortus spontaneaSunting

Abortus spontanea merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dibedakan sebagai berikut:
  • Abortus imminens, Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
A. Pengertian Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000) Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999) Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)
B. Etiologi Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu:
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah:
  • a. Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
  • b. Lingkungan sekitar tempat impaltasi kurang sempurna
  • c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan temabakau dan alkohol
2. kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun
3. faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan, dan toksoplasmosis.
4. kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri, mioma uteri, dan kelainan bawaan uterus.
C. Gambaran Klinis
  1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu
  2. pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat
  3. perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi
  4. rasa mulas atau kram perut, di daerah atas simfisis, sering nyeri pinggang akibat kontraksi uterus
  5. pemeriksaan ginekologi:
  • a. Inspeksi Vulva: perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva
  • b. Inspekulo: perdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
  • c. Colok vagina: porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
D. Patofisiologi Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.
Komplikasi:
  1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi
  2. pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.
E. Pathway
F. Pemeriksaan penunjang
  1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup dan negatif bila janin sudah mati
  2. pemeriksaan Dopler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
  3. pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada missed abortion
Data laboratorium
  1. Tes urine
  2. hemoglobin dan hematokrit
  3. menghitung trombosit
  4. kultur darah dan urine
G. Masalah keperawatan
  1. Kecemasan
  2. intoleransi aktivitas
  3. gangguan rasa nyaman dan nyeri
  4. defisit volume cairan
H. Diagnosis keperawatan
  1. Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi
  2. nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus
  3. risiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan
  4. kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi
  5. intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri
I. Tujuan
DX I: Mengurangi atau menghilangkan kecemasan
DX II: Mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
DX III: Mencegah terjadinya defisit cairan
DX IV: Mengurangi atau meminimalkan rasa kehilangan atau duka cita
DX V: Klien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya
J. fokus intervensi DX I: Cemas berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi Intervensi:
- Siapkan klien untuk reaksi atas kehilangan
- Beri informasi yang jelas dengan cara yang tepat
DX II: nyeri berhubungan dengan kontraksi uteri Intervensi:
- Menetapkan laporan dan tanda-tanda yang lain. Panggil pasien dengan nama lengkap. Jangan tinggalkan pasien tanpa pengawasan dalam waktu yang lama
- Rasa sakit dan karakteristik, termasuk kualitas waktu lokasi dan intensitas
- Melakukan tindakan yang membuat klien merasa nyaman seperti ganti posisi, teknik relaksasi serta kolaburasi obat analgetik
DX III: Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan Intervensi:
- Kaji perdarahan pada pasien, setiap jam atau dalam masa pengawasan
  1. Kaji perdarahan Vagina: warna, jumlah pembalut yang digunakan, derajat aliran dan banyaknya
  2. kaji adanya gumpalan
  3. kaji adanya tanda-tanda gelisah, taki kardia, hipertensi, dan kepucatan
- monitor nilai HB dan Hematokrit
DX IV: Kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi Intervensi:
- Pasien menerima kenyataan kehilangan dengan tenang tidak dengan cara menghakimi
- Jika diminta bisa juga dilakukan perawatan janin
- Menganjurkan pada pasien untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME
DX V: Intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri Intervensi:
- Menganjurkan pasien agar tiduran
- Tidak melakukan hubungan seksual
  • Abortus insipiens, Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
  • Abortus inkompletus, Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.
  • Abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

Abortus provokatus / InducedSunting

Abortus provokatus merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya bayi dianggap belum dapat hidup di luar kandunganapabila usia kehamilan belum mencapai 28 minggu, atau berat badan bayi kurang dari 1000 gram, walaupun terdapat beberapa kasus bayi dengan berat dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan Abortus provokatus secara lebih spesifik:
  • Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud denganindikasi medik adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya:
  1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakitkandungan) sesuai dengan tanggung jawab profesi.
  2. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agamahukum,psikologi).
  3. Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat.
  4. Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yang memadai, yang ditunjuk oleh pemerintah.
  5. Prosedur tidak dirahasiakan.
  6. Dokumen medik harus lengkap.
  • Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanyaindikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat tertentu.

Penyebab AbortusSunting

Karakteristik ibu hamil dengan abortus yaitu:
1. Umur
Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun. Kematian maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian maternal yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30-35 tahun. Ibu-ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang, selain pendidikan pada umumnya rendah, ibu yang masih muda masih tergantung pada orang lain.
Keguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk menghilangkan kehamilan remaja yang tidak dikehendaki. Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga nonprofesional dapat menimbulkan akibat samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan. Abortus yang terjadi pada remaja terjadi karena mereka belum matured dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien wanita dewasa.
Abortus dapat terjadi juga pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat memengaruhi janin intra uterine.
2. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan (di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
3. Paritas ibu
Anak lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak direncanakan.
4 Riwayat Kehamilan yang lalu
Menurut Malpas dan Eastman kemungkinan terjadinya abortus lagi pada seorang wanita ialah 73% dan 83,6%. Sedangkan, Warton dan Fraser dan Llewellyn Jones memberi prognosis yang lebih baik, yaitu 25,9% dan 39% (Wiknjosastro, 2007).

MaternalSunting

Penyebab dari segi Maternal
Penyebab secara umum:
  1. virus, misalnya cacarrubellahepatitis.
  2. Infeksi bakteri, misalnya streptokokus.
  3. Parasit, misalnya malaria.
  1. Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
  2. Tuberkulosis paru aktif.
  3. Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll.
  4. Penyakit kronis, misalnya:
    1. hipertensi
    2. nephritis
    3. diabetes
    4. anemia berat
    5. penyakit jantung
    6. toxemia gravidarum
  5. Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
  6. Trauma fisik.
  • Penyebab yang bersifat lokal:
  1. Fibroidinkompetensia serviks.
  2. Radang pelvis kronisendometrtis.
  3. Retroversi kronis.
  4. Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga menyebabkanhiperemia dan abortus.
Penyebab dari segi Janin:

Alasan untuk melakukan tindakan Abortus ProvokatusSunting

Abortus Provokatus Medisinalis
Abortus Provokatus Kriminalis
Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada beberapa alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya:
  • Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.
  • Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.
  • Kehamilan di luar nikah.
  • Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.
  • Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat.
  • Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).
  • Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan kehamilan yang tidak diinginkan.
faktor: umur ketidaksiapan mempunyai momongan ketidak setujuan keluarga memiliki iman yang minim nakal pergaulan bebas ekonomi minim lemah nya pantauan orang tua.