Kamis, 28 April 2011

ilmu gizi Vitamin

KATA PENGANTAR


Assalamu alaikum wr. wbr
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan Anugerah kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman dan kajian pustaka penulis.
Karena di lapangan sering di jumpai kendala dalam membuat suatu karya sastra Novel maka penulis berusaha mencari solusi dengan menyusun  makalah untuk menambah pengeahuan agar berwawasan luas. Penulis menyajikan makalah yang berjudul “Novel” Penulis berusaha keras agar makalah ini dapat mengurangi kendala yang ada di lapangan  dalam membuat karya sastra Novel yang dapat di baca oleh orang di sekitar kita.
Penulis dengan penuh kerendahan hati memohon maaf apabila di dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca Makalah ini agar supaya penulisan makalah berikutnya lebih baik lagi.
Terimakasih
Wassalamu alaikum wr. Wbr


Palopo, 03 Desember 2010

ASMAN MANSUR
DAFTAR ISI

BAB I
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GIZI
a.       Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
b.      Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi
c.       Ruang Lingkup Ilmu Gizi
d.      Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan
e.       Fungsi Zat Gizi
f.       Gizi Seimbang
g.       Pengertian Gizi Seimbang
h.      Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa
i.        Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui     
BAB II
PENGETAHUAN TENTANG GIZI ANAK

a.      Zat gizi
b.      Perkembangan ilmu gizi
c.       Akibat ganguan gizi terhadap fungsi tubuh
d.      Pengetahuan makanan sehat

BAB III
PENGARUH GIZI TERHADAP KESEHATAN

a.       Pengaruh Gizi Terhadap Kesehatan
b.      Perubahan-Perubahan Dalam Tubuh Akibat Gizi Yang Salah
c.       Pengaruh Gizi Terhadap Daya Kerja, Daya Tahan, Pertumbuhan Jasmani Dan Mental
d.      Fungsi Karbohidrat

BAB IV
VITAMIN

a)      Penegertian Vitamin
b)      Macam-macam vitamin yang diperlukan olah tubuh antara lain
1.      Vitamin K dibutuhkan Oleh Bayi
2.      Vitamin K, melawan diabetes
3.      Vitamin K, Sahabat Darah dan Tulang
4.      Jenis Vitamin KKebutuhan untuk Vitamin K
5.      Sumber vitamin KKekurangan Vitamin K
6.      Gejala Kekurangan Vitamin K
7.      Keracunan Vitamin K
8.      Darah Dapat Terlihat Pada Air Kemih Atau Tinja
9.      DAFTAR PUSTAKA
BAB I
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GIZI
A.     Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi
Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk  kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain:
  1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier  (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan  penggunaan energi makanan yang meliputi  proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya  penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan  makanan pokok.
  2. Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup.
  3. Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
  4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
  5. Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan).
Ilmu gizi merupakan ilmu yan relatif baru. Adalah Mary Swartz Rose (1926) yang merupakan professor ilmu gizi pertama di Universitas Columbia, New York, USA.
Berikut perkembangan ilmu gizi menurut waktu dan ahlinya :
·         Zaman purba à Manusia sudah mengenal pentingnya makanan tapi saat itu masih ada hal-hal yang bersifat tabu, magis, dan nilai-nilai menyembuhkan.
·         400 SM à Hippocrates : makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia
·         Awal abad ke-16 à konsep pertama ilmu faal.

·         1743-1794 à Antonie Lavoisier (Bapak ilmu gizi) : pertama mempelajari penggunaan energi makanan
·         Awal abad ke-19 à Magendie : Bisa membedakan karbohidrat, lemak, dan protein
·         1840 à Reagnult & Reiset : CO2 yang dikeluarkan dan O2 yang dikonsumsi berbeda menurut jenis makanan
·         1803-1873 à karbohidrat, lemak, dan protein dioksidasi dalam tubuh dan menghasilkan panas/energy serta menghitung nilai energy
·         Bossinggault & Liebig : keseimbangan makanan
·         Bidder & Schmidt : keadaan tidak makan membutuhkan metabolisme minimal tertentu
·         Voit : Metabolisme protein tidak dipengaruhi oleh kerja otot & banyaknya metabolisme dalam sel menentukan banyajnya konsumsi O2
·         Pertengahan abad ke-19 à Rubner : nilai energy urin & feses ditentukan dari berbagai susunan makanan = dasar penelitian kalorimetri
·         1847 à Mayer & Helmholz : Hukum konservasi energy bagi organism hidup maupun benda mati
·         Rubner: menghubungkan produksi panas dalam keadaan basal dengan luas permukaan tubuh & menghitung nilai energy, Karbohidrat, protein, dan lemak bahan makanan
·         Akhir abad ke-19 à Atwater & Rose : membangun alat kalorimetri I untuk menyelidiki pertukaran energi pada manusia
·         1899 à Attwater & Bryant : Daftar komposisi bahan makanan pertama terbit
·         1899 à Lusk : menyelidiki metabolism intermidier & efek dinamik spesifik makanan
B.      Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi
  1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
  2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
  3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
  4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
  5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
  6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
  7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitandengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
  1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
  2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.




C.     Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga. Perkembangan gizi klinis :
  • Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
  • Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
  • Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
  • Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
  • Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
  • Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
  • Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).
D.     Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan
Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.
  1. Makronutrien
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.
  1. Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
  1. Karbohidrat – Glukosa; serat.
  2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
  3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
  4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
  5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C.
  6. Air
E.      Fungsi Zat Gizi
  1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
  2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.



  1. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.
F.     Gizi Seimbang
Pada tahun 1992 diselenggarakan konggres gizi internasional di Roma. Konggres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang). Sebenarnya di Indonesia, pada tahun 1950 pernah diperkenalkan pedoman 4 sehat 5 sempurna, yang kemudian setelah adanya konggres gizi internasional di Roma dikembangkan PUGS pada tahun 1995.
Slogan 4 sehat 5 sempurna merupakan bentuk implementasi PUGS dan terdapat 13 pesan dalam PUGS.
G.     Pengertian Gizi Seimbang
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001) Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.
Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang
  1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)
  2. Sosial budaya (tidak bertentangan)
  3. Kondisi kesehatan
  4. Umur
  5. Berat badan
  6. Aktivitas
  7. Kebiasaan makan (like or dislike)






H.    Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa
a.       Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.
Growth Spurt :
v  Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
v  Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.
b.      Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa
Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :
Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
Pekerjaan
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
c.       Kebutuhan Gizi Seimbang
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.

Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.
Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
d.      Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi
Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.
e.       Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:




                  1.            Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
                  2.            Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.
Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
                  3.            Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.
                  4.            Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
                  5.            Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
                  6.            Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
                  7.            Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
                  8.            Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
                  9.            Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.
Aman berarti bersih dan bebas kuman.

              10.            Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.
              11.            Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
              12.            Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

I.          Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui

a.      Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
b.      Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
  1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
  2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
  3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
  4. Aktivitas.
c.       Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
d.      Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
e.       Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.















































BAB II
PENGETAHUAN TENTANG GIZI ANAK

A.    Zat Gizi
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringfan serta mengatur proses-proses kehidupan. Tubuh manusia dapat tumbuh karena adanya zat-zat yang berasal dari makanan. Oleh sebab itu, untuk dapat melangsungkan kehidupannya, manusia mutlak memerlukan makanan, zat-zat yang diperlukan oleh tubuh berasal dari makanan itu disebut zat-zat makanan atau zat-zat gizi. Kita mengenal enam macam zat gizi, yaitu :
a.       Hidrat arang atau karbohidrat
b.      Lemak
c.       Protein
d.      Mineral dan garam-garam
e.       Vitamin-vitamin
f.       Air.


B.    Perkembangan Ilmu Gizi
Ilmu gizi merupakan ilmu yang relatif baru. Pengakuan pertama ilmu gizi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri terjadi pada tahun 1926, ketika Mary Swartz Rose dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi pertama di Unversitas Colombia, New York, Amerika Serikat. Namun perhatian mengenai hal-hal yang tahu makanan sesungguhnya sudah terjadi sejak lama.
Sejak zaman purba, manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk kelangsungan hidup.
      Pada tahun 900 SM, Hippocrates, Bapak ilmu kedokteran mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Anak-anak yang sedang tumbuh membutuhkan banyak panas. Oleh karena itu, mereka membutuhkan benyak makan. Orang tua membutuhkan lebih sedikit panas. Oleh sebab itu, mereka membutuhkan lebih sedikit makan. Ia juga mengatakan bahwa orang gemuk kecenderungan umurnya lebih pendek daripada orang kurus. Baru pada awal abad ke-16 konsep-konsep pertama ilmu faal dibicarakan.

C.    Akibat Ganguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh
Kekurangan ataupun kelebihan zat gizi dapat mengganggu kesehatan. Konsumen makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat essensial. Status gizi lebih, terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan,sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan. Gangguan gizi disebabkan oleh faktor primer atau sekunder. Faktor primer adalah bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan, kebiasaan makan yang salah dan sebagainya. Faktor sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel-sel tubuh.
Gizi adalah adanya parasit, penggunaan lakson/obat cuci perut, dan sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme atau utilitas zat-zat gizi adalah penyakit hati, diabetes melitus, kanker, penggunaan obat-obat tertentu, minuman beralkohol, dan sebagainya. Faktor-faktor yang memperngaruhi eksresi sehingga menyebabkan banyak kehilangan zat-zat gizi adalah banyaknya kencing (polyxria), banyaknya keringat dan penggunaan obat-obat.
Akibat Gizi Kurang Pada Proses Tubuh

      Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat apa yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kwantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses-proses:

¨       Pertumbuhan
Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya, protein digunakan sebagai zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok.
¨       Produksi tenaga
Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak.
¨       Pertahanan tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem imunisasi dan antibodi berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk dan diare.
¨       Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dengan demikian kemampuan berpikir otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.
¨       Prilaku
Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan prilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.
¨       Akibat gizi labih pada proses tubuh.
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas kelebihan energi yang di konsumsi di simpan didalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit-penyakit diabetes, jantung koroner, hati dan kantung empedu.

D.    Pengetahuan Makanan Sehat
Arti makanan sehat
      Telah dikemukakan bahwa kekurangan gizi maupun kelebihan gizi dapat berakibat negatif terhadap kesehatan tubuh kita. Keadaan yang sempurna akan kita peroleh apabila tubuh mendapat semua zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan, dan dalam perbandingan yang seimbang. Oleh karena itu, makanan sehat sering pula disebut makanan seimbang. Artinya didalam menu atau susunan hidangan mengandung semua zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan, dan tiap-tiap zat gizi dalam perbandingan yang sesuai atau seimbang satu dengan yang lainnya.
Guna zat-zat gizi
      Sesuai dengan fungsinya, zat-zat gizi dapat kita golongkan menjadi tiga yaitu:
*      Zat tenaga terdiri atas hidrat arang, lemak dan protein.
*      Zat pembangun terdiri dari protein, mineral dan air
*      Zat pengatur terdiri dari vitamin, mineral, protein dan air.
Dari penggolongan tersebut, dapat disimpulkan bahwa zat gizi mempunyai fungsi lebih dari satu. Misalnya, protein dapat berfungsi sebagai zat pembangun, zat tenaga maupun zat pengatur. Demikian pula dengan mineral dan air dapat berfungsi sebagai zat pembangun maupun zat pengatur.
  1. Hidrat Arang
Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga pati/zat tepung atau zat gula. Susunan hidrat arang terdiri dari unsur karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). di dalam tubuh, hidrat arang akan dibakar dan manghasilkan empat kalori.
Hidrat arang memegang peranan penting sebagai sumber tenaga walaupun tiap gram hidrat arang menghasilkan kalori lebih sedikit dibandingkan dengan lemak.

  1. Monosakrida
Monosakrida merupakan hidrat arang yang susunan molekulnya paling sederhana. Monosakrida merupakan hasil akhir dari pemecahan sempurna dari Dishakarida dan Polishakarida, yaitu hidrat arang yang susunan molekulnya lebih kompleks. Sifatnya larut dalam air dan rasanya manis. Termasuk golongan ini ialah glokusa, troktosa, dan galaktosa.
Glukosa disebut juga dekstosa.
Terdapat dalam buah-buahan yang rasanya manis dan juga dalam beberapa sayuran. Glukosa merupakan bentuk hidrat arang yang ada dalam aliran darah yang akan digunakan oleh sel tutubh sebagai tenaga.
Froktosa terdapat dalam madu dan juga dalam buah–buahan masak sertsa beberapajenis sayuran. Sifat froktosa tidak mudah mengktistal. galaktosa tidak terdapat bebas di alam.
  1. Disakarida
Dalam proses pencernaan, disakarida akan diubah menjadi monosakarida. Satu molekul disakarida terdiri atas dua molekul sakarida, termasuk golongan disakarida yaitu sakarosa atau sukrosa, laktosa dan manosa. Laktosa disebut juga gula susu, sifatnya kurang larut dalam air. Laktosa merupakan satu-satunya hidrat arang yang terdapat dalam bahan makanan hewani, yaitu dalam susu.
Untuk dapat dipergunakan oleh tubuh, ketiga macam di sakarida harus dipecah terlebih dahulu menjadi gula sederhana (monosakarida), kemudian semuanya diubah menjadi glukosa dan baru dapat digunakan oleh tubuh.
Hasil pemecahan disakarida adalah sebagai berikut :
Sukrosa à Glukosa + froktosa
Mattosa à Glokosa + Glukosa
Laktosa à Glikosa + Glaktosa
  1. Polisakarida
Polisakarida terdiri dari banyak molekul monosakarida. Termasuk dalam golongan polisakarida ialah pati atau tepung, dekstrin dan selolosa.
Dekstrin akan terbentuk, misalnya pada roti yang dibakar, selolosa merupakan bentuk polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Walaupun demikian .selolosa mempunyai peranan penting dalam pencernaan makanan, karena akan memberi rangsangan kepada alat-alat pencernaan.
Selain itu, kita mangenal pula hidrat arang hewani yang disebut glikogen. Apabila tubuh kelebihan zat hidrat arang maka kelebihan itu akan disimpan jaringan tubuh seperti otot, hati dan lainnya, dalam bentuk glikogen. Apabila tubuh memerlukan maka glikogen ini akan diubah menjadi glukosa.



























BAB III
PENGARUH GIZI TERHADAP KESEHATAN

A.    Pengaruh Gizi Terhadap Kesehatan
Manusia sehat memiliki tubuh yang dapat berfungsi dengan baik, dan dalam jaringan-jaringan tubuhnya tersimpan cadangan zat-zat gizi yang cukup untuk mempertahankan kesehatannya. Cadangan zat-zat gizi akan dipergunkakan apabila kebutuhan akan zat-zat gizi sehari-hari tidak terpenuhi.

B.     Perubahan-Perubahan Dalam Tubuh Akibat Gizi Yang Salah
  1. Pengurangan Cadangan
Tubuh yang sehat mempunyai cadangan zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup. Cadangan ini akan digunakan apabila konsumsi zat-zat-zat gizi sehari-hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus sama jaringan-jaringan tubuh akan sampai pada tingkat kehabisan cadangan.
Lama tidaknya proses pengurangan cadangan makanan tergantung dari beberapa hal, yaitu :
1)      Banyaknya cadangan dalam tubuh
2)      Kebutuhan sehari-hari akan zat-zat gizi, dan
3)      Jumlah konsumsi zat-zat setiap hari
  1. Perubahan-perubahan Biokimia
Zat-zat dalam tubuh di perlukan untuk proses bio-kimia. Apabila tubuh kekurangan salah satu zat gizi maka akan terjadi gangguan proses bio-kimia dalam tubuh. Misalnya, kekurangan Vitamin A (Thiamine) akan terjadi pemecahan hidrat arang yang tidak sempurna, sehingga di dalam tubuh akan terjadi penimbunan zat-zat yang disebut asam privat. Pada tahap ini terjadi keluhan-keluhan yang samar misalnya cepat lelah, daya kerja menurun.
  1. Perubahan-Perubahan Fungsi
Pada tingkat yang lebih lanjut, kekurangan salah satu zat gizi dapat mengakibatkan perubahan-perubahan fungsi pada alat-alat tubuh tertentu. Sebagai contoh, penyakit buta senja atau buta ayam (Hemerlopia), yaitu keadaan mata yang tidak atau kurang melihat dengan baik pada waktu senja hari. Keadaan ini disebabkan oleh terjadinya kelainan pada fungsi mata sebagai akibat kekurangan Vitamin A.
  1. Perubahan-Perubahan Anatomik
Apabila keadaan kekurangan zat-zat gizi terjadi berlarut-larut maka kelainan fungsi akan diikuti dengan kelainan anatomik. Pada tingkat berat gejala-gejala kekurangan zat gizi dapat dilihat dengan nyata. Sebagai contoh, ialah :
¨      Pembesaran kelenjar gondok akibat kekurangan zat yodium.
¨      Keratomalacia atau pengeringan selaput bening mata akibat kekurangan vitamin A.

C.    Pengaruh Gizi Terhadap Daya Kerja, Daya Tahan, Pertumbuhan Jasmani Dan Mental
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sehubungan dengan keadaan gizi salah terutama hal gizi kurang adalah sebagai berikut.
1.      Pengaruhnya terhadap daya kerja.
Sebelum proses perubahan, tubuh telah membiasakan diri dengan fungsi-fungsi tubuh yang kurang sempurna sehingga biasanya orang tidak sadar bahwa ia sebenarnya dalam keadaan gizi kurang.
2.      Pengaruhnya terhadap daya tahan.
Kelainan gizi berat sering berakibat timbulnya suatu penyakit infeksi, apabila tubuh dalam kedaan gizi kurang. Demikianlah akan terjadi sebab-akibat yang timbal-balik antara gizi kurang dan penyakit infeksi

3.      Pengaruh terhadap pertumbuhan jasmani dan mental.
Seseorang yang menderita gizi kurang pada masa kanak-kanak, setelah mencapai dewasa tubuhnya tidak akan mencapai tinggi yang seharusnya dapat dicapai. Selain itu, jaringan-jaringan ototnya pun kurang dapat berkembang. Di samping menyangkut pertumbuhan fisik, tingkat kecerdasan anak juga akan terpengaruh. Hal ini disebabkan oleh perkembangan jaringan otak hanya berlangsung sejak anak masih dalam kandungan sampai dengan umur + 4 tahun.
D.    Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Disamping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas dari udara.
Ada dua jenis polishakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan monopati.
-        Pati adalah bentuk simpana karbohidrat berupa polimes glukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antar gugus hidroksil atau c nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hidroksil atau c nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air).
-        Polishakarida non pati membentuk struktur dinding sel yang tdk larut dalam air.
Struktur polishakarida non pati membentuk tidak mengandung ikatan glikosida.
Susunan Kimia
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O2). Perbandingan antara hidrogen dan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Formula umum karbohidrat adalah C­nH2nOn. Hanya heksosa (6 atom karbon), serta pantosa (5 atom karbon), dan polimernya memegang peranan penting dalam ilmu gizi.
Flasifikasi
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
-        Karbohidrat sederhana
-        Karbohirat kompleks
Karbohidrat Sederhana
Karbohirat sedernhana terdiri atas :
1.      Monoshakarida, yang terdiri atas jumlah atau C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6 (H2O) 6] dan [C6 (H2O) 6]
2.      Dishakarida yang terdiri atas ikatan 2 monoshakarida. Tiap 12 atom C ada II molekul air [C12 (H2O) II]
3.      Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monoshakarida
4.      Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Monoshakarida
Sebagaian besar monoshakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri dari 6 rantai atau cincin karbon.
Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu :
-        Glukosa
-        Fruktosa
-        Galaktosa
Ketiga macam monoshakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.




Glukosa
Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar didalam tubuh dan didalam sel merupakan sumber energi. Glukosa memegang peranan penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa, pada hewan dan manusia.
Fruktosa
Fruktosa dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Didalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa
Galaktosa
Galaktosa tidak terdapat bebas dialam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
Manosa
Manosa jarang terdapat didalam makanan. Di gurun pasir, seperti Israel terdapat dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Pentosa
Pentosa merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nuklet dalam inti sel. Karena dapat disimpan oleh senua hewan, ribosa dan deoksirdasi tidak merupakan zat gizi esensial.
Disakarida
Ada empat jenis, sakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi, karena itu akan dibahas secara terbatas.
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bir. Bila dicernakkan atau dihidrolisis, sukrosa lebih pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan didalam usus manusia pada pencernaan pati.
Laktosa (gula usus) hanya terdapat dalam usus dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas 2 mol glukosa dan dikenal sebagai gula tamur.
Gula Alkohol .
Ada empat jenis gula alkohol yaitu:
-          Sorbitol terdapat dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa
-          Mamitol adalah alkohol










BAB IV
V I T A M I N

A.    Penegertian Vitamin
Vitamin merupakan sekumpulan zat yang berasal dari luar tubuh yang diperlukan tubuh kita agar tetap sehat. Vitamin bukan merupakan sumber tenaga, tetapi mengatur proses di dalam tubuh. Meskipun demikian, vitamin sangat besar peranannya. Kekurangan vitamin biasanya mengakibatkan seseorang mudah terserang penyakit. Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin disebut Avitaminosis. Kelebihan vitamin juga tidak baik untuk tubuh, kelebihan vitamin disebut Hipervitaminosis.
B.     Macam-macam vitamin yang diperlukan olah tubuh antara lain :
1.      Vitamin A berguna untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan kulit, dan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap infeksi. Kekurangan vitamin A mengakibatkan penyakit rabun senja. Vitamin A banyak terkandung pada sayuran dan buah-buahan yang berwarna merah atau jingga, misalnya papaya, wortel , dan tomat. Selain itu, vitamin A juga terdapat dalam susu, ikan, dan hati.
2.      Vitamin B mempunyai beberapa jenis vitamin B1 berfungsi membantu metabolisme karbohidrat dan mengatur keseimbangan air dalam jaringan tubuh. kekurangan vitamin B1 mengakibatkan penyakit beri-beri. Vitamin B1 terdapat pada kulit ari beras, kacang hijau, sayuran, otak, dan susu.Vitamin B2 banyak terdapt pad ragi, telur, susu, dan hati. Kekurangan vitamin B mengakibatkan penyakit Katarak, Dermatitis, dan lainya. Vitamin B6 berfungsi untuk memnbantu tubuh dalam metabolisme pritein. Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan Pelagran. VitaminB6 terdapat pada telur, daging, susu, kentang, kubis.
3.      Vitamin C berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan zat perakat tubuh (serat kolagen) yang menikat sel-sel tubuh. Kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit Skorbut. Skorbut ditandai dengan pendarahan gusi, gigi mudah goyah,. Vitamin C terdapat pada jeruk, nanas, papaya, pisang.
4.      Vitamin D terdapat pada sinar matahari, minyak ikan, mentega, susu, kuningan telur, berfunsi sebagai mengatur kadar zat kapur, dan fosfor dalam darah.
5.      Vitamin E berperan dalam system reproduksi, yaitu mencegah kemandulan, mencegah pendarahan pada wanita hamil. Vitamin E banyak terdapat pada kecambah, telur, susu, nmentega, biji-bijian, dan sayuran hujau.
6.      Vitamin K berperan dalam pembentukan protrobin didalam hati. Vitamin K terdapat pada hati, biji-bijian, dan sayuran hijau .Kekurangan vitamin K menyebabkan peredaran dan darah sukar membeku.

Vitamin K adalah nama generik untuk beberapa bahan yang diperlukan dalam pembekuan darah yang normal.Bentuk dasarnya adalah vitamin K1 (filokuinon), yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, terutama sayuran berdaun hijau.Bakteri dalam usus kecil sebelah bawah dan bakteri dalam usus besar menghasilkan vitamin K2 (menakuinon), yang dapat diserap dalam jumlah yang terbatas.
a.          Vitamin K dibutuhkan Oleh Bayi

            Bayi baru lahir membutuhkan vitamin ini untuk mencegah terjadinya perdarahan.Vitamin yang satu ini memang kalah populer dibandingkan vitamin lain. Padahal, perannya amat penting, khususnya bagi bayi baru lahir. Kekurangan (defisiensi) vitamin K dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. Sayangnya, walau pemberian vitamin K ini sangat sederhana (melalui suntikan atau diminumkan), hal ini belum dilakukan oleh semua penolong persalinan.

Padahal, jika perdarahan terjadi di otak, misalnya, maka bayi yang bersangkutan tak bisa tumbuh normal karena telanjur cacat.
Vitamin K mampu membantu mengatasi perdarahan sebab ia berperan dalam proses penggumpalan darah (koagulation vitamin). Sampai saat ini, dikenal tiga bentuk vitamin K, yaitu:
v  Vitamin K 1 (phylloquinone) yang terdapat pada sayuran hijau.
v  Vitamin K 2 (menaquinone) yang disintesa oleh flora (keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan) diusus kita.
v  Vitamin K 3 (menadione), merupakan vitamin K sintetik (tiruan dari yang terdapat di alam).
            Mengapa bayi baru lahir berisiko mengalami mengalami kekurangan vitamin K? Perlu Anda tahu, dalam tubuh manusia terdapat sekitar 13 faktor yang membantu proses pembekuan darah (koagulan). Di antaranya adalah faktor koagulan II, VII, IX, dan X yang bergantung pada cukup atau tidaknya kadar vitamin K dalam tubuh.
Nah, ketika bayi baru lahir, secara fisiologis kadar faktor koagulan yang bergantung dari vitamin K itu menurun dengan cepat, dan mencapai titik terendah pada usia 48–72 jam. Kemudian, faktor itu akan bertambah secara perlahan selama beberapa minggu, tetapi masih tetap di bawah kadar yang dimiliki orang dewasa.
Salah satu sebab rendahnya kadar vitamin K pada bayi baru lahir adalah karena selama dalam rahim, plasenta biasanya tidak siap menghantarkan lemak dengan baik (padahal vitamin K larut dalam lemak). Selain itu, saluran cerna bayi baru lahir masih steril, sehingga tidak dapat menghasilkan vitamin K yang berasal dari flora di usus. Ditambah lagi, asupan vitamin K dari ASI pun biasanya rendah. Waspadai gejalanya
Gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K memang tak terlalu sering terlihat, karena datanya sering tidak tercatat. Tapi, bukan tak mungkin jika pada bayi yang tampaknya sehat, tiba-tiba muncul gejala yang mengkhawatirkan, antara lain:
• Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung, mulut, telinga, saluran kemih atau anus.
• Memar tanpa sebab (bukan karena terantuk benda).
• Tinja atau muntah berwarna kehitaman.
• Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah sampai lebih dari 6 menit, padahal bagian tersebut sudah ditekan.
• Jika terjadi perdarahan di otak, bayi tampak pucat, menangis melengking, muntah-muntah, pandangan mata kosong, demam, ubun-ubun tampak menonjol, kadang tampak kuning, akhirnya diikuti dengan kejang. Angka kematian pada mereka yang terkena gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K ini sekitar 10-50%, sementara angka kecacatan adalah 30-50%. Itu sebabnya, semua bayi baru lahir harus mendapat tambahan vitamin K.

b.          Vitamin K, melawan diabetes
Peneliti di Tufts menemukan, vitamin K, khususnya K1, dapat mengurangi risiko resistensi insulin, membantu melawan diabetes. Penemuan ini diterbitkan dalam Diabetes Care. Temukan dalam sayuran hijau, seperti bayam, kol, selada, dan brokoli.
c.           Vitamin K, Sahabat Darah dan Tulang
Suatu  ketika anak Anda tiba-tiba terpental dari sepeda. Betisnya tergores sehingga meneteskan darah. Luka kecil itu lalu dibersihkan memakai kapas sambil sedikit ditekan. Tak lama, darah pun berhenti menetes dan luka ringan itu ditutup plester supaya anak bermain sepeda lagi. Apa yang membuat darah berhenti menetes dengan sendirinya sehingga Anda tak perlu repor mengatasinya? Ya.. Itulah salah satu kegunaan penting vitamin K. Vitamin ini merupakan kebutuhan vital untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Disebut juga vitamin koagulasi, vitamin ini bertugas menjaga konsitensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Vitamin yang larut dalam lemak ini juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.

d.          Jenis Vitamin K
Vitamin K terdapat dalam tiga bentuk berbeda. Pertama adalah vitamin K1 atau phylloquinone, yaitu jenis yang ditemukan dan dihasilkan tumbuhan. Kedua adalah K2 atau disebut juga dengan menaquinone, yang dihasilan bakteri menguntungkan dalam sistem pencernaan. Dan yang ketiga adalah K3 atau menadione yang merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu menyerap dari makanan.
Seluruh vitamin K dalam tubuh Anda diproses dalam liver di mana nantinya akan digunakan untuk memproduksi zat yang membuat darah Anda bisa membeku. Selain berperan dalam pembekuan, vitamin ini juga penting untuk pembentukan tulang terutama jenis K1. Vitamin K1 diperlukan supaya penyerapan kalsium bagi tulang menjadi maksimal dan memastikan tidak salah sasaran
e.            Kebutuhan untuk Vitamin K
Menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin K seseorang tergantung dari berat badannya. Untuk dewasa, setidaknya membutuhkan 1 mikrogram setiap hari per kg berat badan. Jadi, kalau berat badan Anda 50 kg maka kebutuhan perharinya mencapai 50 mikrogram.
f.            Sumber vitamin K  
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain jumlahnya terbilang kecil, sistem pencernaan kita mengandung bakteri yang mampu mensintesis vitamin K yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Namun begitu tubuh pun perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan, namun Anda dapat memperoleh vitamin K dari makanan seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu.Vitamin K dalam konsentrasi tinggi juga ditemukan pada susu kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging sapi dan hati. Jenis-jenis makanan probiotik, seperti yoghurt yang mengandung bakteri sehat aktif, bisa membantu menstimulasi produksi vitamin ini.
g.           Kekurangan Vitamin K
Terang-terangan kekurangan vitamin K menyebabkan gangguan pembekuan darah, biasanya ditunjukkan oleh tes laboratorium yang mengukur waktu pembekuan. Gejalanya meliputi mudah memar dan perdarahan yang mungkin diwujudkan seperti mimisan, perdarahan gusi, darah dalam urin, darah dalam tinja, berlama-lama di bangku hitam, atau perdarahan menstruasi sangat berat. Pada bayi, kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan pendarahan mengancam nyawa dalam tengkorak (intrakranial perdarahan)
a.      Dewasa
Kekurangan vitamin K jarang terjadi pada orang dewasa yang sehat untuk sejumlah alasan:
1) Vitamin K tersebar luas dalam makanan (lihat Makanan sumber);
2) vitamin K melestarikan siklus vitamin K; dan

3) bakteri yang biasanya menghuni usus besar mensintesis menaquinones (vitamin K2), meskipun tidak jelas apakah jumlah yang banyak diserap dan dimanfaatkan. Orang dewasa yang beresiko kekurangan vitamin K termasuk mereka yang memakai antikoagulan antagonis vitamin K obat-obatan dan individu dengan signifikan kerusakan atau penyakit hati
4). Selain itu, individu dengan gangguan malabsorpsi lemak mungkin pada peningkatan resiko kekurangan vitamin K
b.         Bayi
            Bayi yang baru lahir diberi ASI eksklusif mengalami peningkatan risiko kekurangan vitamin K, karena susu manusia relatif rendah vitamin K dibandingkan dengan susu formula. Bayi baru lahir, pada umumnya, memiliki status vitamin K yang rendah karena beberapa alasan berikut:
1) vitamin K tidak mudah diangkut melintasi penghalang plasenta;
 2) usus bayi yang baru lahir belum terjajah dengan bakteri yang mensintesis menaquinones; dan 3) vitamin K siklus mungkin tidak sepenuhnya berfungsi pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur
4). Bayi yang ibunya berada di anticonvulsant obat untuk mencegah kejang juga beresiko kekurangan vitamin K. Kekurangan vitamin K pada bayi baru lahir dapat mengakibatkan gangguan perdarahan yang disebut perdarahan kekurangan vitamin K (VKDB) dari bayi yang baru lahir. Karena VKDB adalah kehidupan-mengancam dan mudah dicegah, American Academy of Pediatrics dan sejumlah organisasi internasional serupa merekomendasikan bahwa suntikan phylloquinone (vitamin K1) diberikan pada semua bayi yang baru lahir .
   Kontroversi sekitar administrasi dan vitamin K yang baru lahir Vitamin K dan anak-anak leukemia: Pada awal 1990-an, dua studi retrospektif diterbitkan menyarankan kemungkinan hubungan antara suntikan vitamin K pada bayi baru lahir dan perkembangan masa kanak-kanak leukemia dan bentuk lain dari kanker masa kanak-kanak. Namun, dua studi retrospektif besar di Amerika Serikat dan Swedia yang memeriksa catatan medis 54.000 dan 1,3 juta anak-anak, masing-masing, tidak menemukan bukti hubungan antara kanker masa kanak-kanak dan suntikan vitamin K saat lahir (16, 17). Selain itu, analisis menggenang enam studi kasus kontrol, termasuk anak-anak 2.431 anak didiagnosis dengan kanker dan bebas kanker 6.338 anak-anak, tidak menemukan bukti bahwa suntikan vitamin K untuk bayi meningkatkan risiko leukimia masa kanak-kanak. Dalam sebuah pernyataan kebijakan, American Academy of Pediatric merekomendasikan bahwa vitamin K profilaksis rutin untuk bayi VKDB dilanjutkan karena mengancam kehidupan dan risiko kanker yang belum terbukti dan tidak . Lihat teks lengkap dari pernyataan kebijakan AAP pada vitamin K dan bayi yang baru lahir.

Dosis rendah vitamin K1 untuk bayi prematur: Hasil dari dua penelitian kadar vitamin K pada bayi prematur menunjukkan bahwa dosis awal standar vitamin K1 untuk jangka penuh bayi (1.0 mg) mungkin terlalu tinggi untuk bayi prematur . Temuan ini telah menuntun beberapa ahli menyarankan penggunaan awal vitamin K1 dosis 0,3 mg / kg untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 1.000 g (2 lbs, 3 oz), dan dosis awal 0,5 mg mungkin akan mencegah penyakit perdarahan pada bayi baru lahir. Yang memadai Intake (AI)
Pada Januari 2001, Badan Makanan dan Gizi (FNB) dari Institute of Medicine menetapkan kecukupan asupan (AI) tingkat vitamin K di AS berdasarkan tingkat konsumsi individu sehat. AI untuk bayi ini didasarkan pada perkiraan asupan vitamin K dari ASI. Memadai Intake (AI) untuk Vitamin K Kehidupan Tahap Pria Umur (mcg / hari) Wanita (mcg / hari) Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir ditandai dengan kecenderungan mengalami perdarahan, merupakan bentuk dasar dari kekurangan vitamin K. Hal ini terjadi karena:
·         Plasenta tidak mengantarkan lemak dan vitamin K dengan baik
·         Fungsi hati dari bayi baru lahir masih belum matang untuk menghasilkan faktor-faktor pembekuan darah yang cukup (faktor pembekuan adalah protein dalam darah yang memudahkan pembekuan dan memerlukan vitamin K)
·         Usus tidak memiliki bakteri yang menghasilkan vitamin K selama hari-hari pertama bayi
·         ASI hanya sedikit mengandung vitamin K. Suatu suntikan vitamin K seharusnya diberikan pada bayi baru lahir untuk melindungi bayi dari penyakit ini.
Bayi yang mendapatkan ASI, yang belum mendapatkan suntikan vitamin K pada saat lahir, sangat rentan terhadap kekurangan vitamin K.
Karena vitamin K larut dalam lemak, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penyerapan lemak, bisa menyebabkan kekurangan vitamin K pada anak-anak dan dewasa:
- Penyakit seliak
- Fibrostik kistik.
Mengkonsumsi minyak mineral dalam jumlah yang berlebihan juga bisa mencegah penyerapan vitamin K. Kekurangan vitamin K juga terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi obat antikoagulan untuk mencegah terbentuknya bekuan darah.
h.          Gejala Kekurangan Vitamin K
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi karena hampir semua orag memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Pada dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan.  
Gejala utamanya adalah perdarahan (ke dalam kulit, dari hidung, dari sebuah luka atau dalam lambung), yang disertai dengan muntah.

i.            Keracunan Vitamin K
Anda juga bisa mengalami keracunan vitamin K. Ini terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis (penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak.

j.            Darah Dapat Terlihat Pada Air Kemih Atau Tinja.
            Yang paling serius adalah perdarahan ke dalam otak yang bisa terjadi pada bayi baru lahir.
            Bila dicurigai adanya kekurangan vitamin K, dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar protrombin, salah satu faktor pembekuan darah yang memerlukan vitamin K.
Kadar yang rendah (kurang dari 50% dari normal) menunjukkan adanya kekurangan vitamin K. Tetapi kadar protrombin yang rendah juga dapat disebabkan oleh obat antikoagulan atau kerusakan hati.
Biasanya diagnosa akan semakin kuat jika setelah penyuntikkan vitamin K, terdapat peningkatan kadar protrombin dalam beberapa jam dan perdarahan berhenti dalam 3-6 jam. Jika penderita memiliki penyakit hati yang berat, hati tidak mampu mensintesa faktor pembekuan walaupun telah disuntikkan vitamin K. Pada kasus seperti ini diperlukan tranfusi plasma untuk melengkapi faktor-faktor pembekuan.















































DAFTAR PUSTAKA


Asada, K. 1992. Ascorbate Peroxidase-Hydrogen Peroxydescavenging Enzyme in Plants.dalam: Physiologia Plantarum. 85:23241
Belleville-Nabet, F.1996. sat Gizi Antioksidan Penangkal Senyawa Radikal Pangan dalam Sistem Biologis. Dalam Prosiding Seminar Senyawa Radikal dan Sistem Pangan:Reaksi BIOMOLEKULAR, Dampak terhadap Kesehatan dan Penangkalan. CFNS-IPB dan Kedutaan Besar Perancis-Jekarta.
Foyer, C. 1993. Scorbic Acid. dalam : Antioxidants in Higher Plants. R.G. Alssher dan J.L. Hess (Eds.) Boca Raton: CPC Press. Pp. 31-58
Frei. 1994. Reactive Oxygen Species and Antioxidant Vitamins: Mechanisms of Action  (American Jurnal Medicine). Excerpta Medica Inc
Hariyatmi. 2004. Kemampuan vitamin C sebagai antioksidan Terhadap radikal bebas pada lanjut usia. Jurnal MIPA vol 14 No.1.Surakarta. UMS
Kalt, W.,C.F.Forney,A. Martin, dan R.L.Prior.1999. Antioxidant Capacity, Vitamin C, Phenolics and Anthicyaninns After Presh Storage of Small Fruits dalam: Journal Of Agriculture and Food Chemistry.47: 4634644
Levine, M, K.R.. Dhariwal, R.W. Welch, Y. Wang, dan  J.B. Park 1995. Determination of Optimal Vitamin C Requirements in Humans. dalam: The WA MERICAN Journal of Clinical Nutrition. 62(Suppl) 1347S-1356S.
Suhartono E, Fachir H & Setiawan B. 2007. Kapita Sketsa Biokimia Stres Oksidatif Dasar dan Penyakit. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin: Pustaka Benua
Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Potensi dan Aplikasi dalam Kesehatan. Yogyakarta. Kanisius.
Zakaria, F.R. 1996. Peranan Zat-zat Gizi dalam Sistem Kekebalan Tubuh. dalam : Buletin Teknologi dan Indistri Pangan. 7(3): 75-81






 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar